...entah mengapa diawal tahun 2023 ini saya membeli rilisan fisik Minor Threat Complete Discography. tahun baru mungkin butuh semangat baru atau sesuatu yang minimal menstabilkan. kemunculannya di beranda tokped lumayan mengganggu mata memandang, jadi iseng dibeli aja, niatnya mau beli kaos baru buat sepedaan kala akhir pekan dan sedang mencari rilisan fisik turnstile.
...atau ternyata mungkin bisa jadi juga ada dorongan halus yang mendalam dari sebuah memori masa lalu kala remaja...
dulu nggak sempet punya kasetnya, pinjem dari temen itupun yang udah rekaman ulang yang sampulnya fotokopian. mengingat-ingat rilisan fisik yang dipunya waktu itu semacam shutdown, gorila biscuit, youth of today, inner struggle, domestik doktrin, tanpa batas, the oppressed, dog eat dog, NOFX dan banyak lupa lagi.
Akhir tahun 2002 dimana kala itu saya sering meluangkan waktu untuk nonton acara musik bawah tanah, sekedar nongkrong di kolektif Pledoi cibubur, stasiun depok baru-citayem dan graha cijantung yang biasanya dilakukan bersama salah satu dari seorang kawan sekolah sebutlah ia bernama Maulana/Naing. Animo yang sama muncul saat pertama kali kami menonton acara pentas seni sekolah tahun 2001 yang menampilkan band ska bernama Healthy Body Sick Mind, dan tak jarang juga kami mendengarkan/mereviu kaset-kaset menggunakan pemutar radio tape di kamar Naing.
Pada suatu hari saat kami mendengarkan kaset di kamar, juga ada selembaran dan zine fotokopian yang dibaca dan bahas bersama. seketika itu dia mereviu sebuah istilah straight edge dari subgenre musik yang sedang sering kami dengar. saya dengan antusias mendengarkannya. waktu itu dia sedikit menjelaskan tentang sebuah istilah 'straight edge' yang mana adalah sebuah gaya hidup yang sehat yaitu tidak merokok, tidak mabuk minuman keras atau menggunakan narkoba dan tidak melakukan perbuatan seks bebas. Mendengar hal itu seperti suatu hal yang biasa aja sebenernya, ya itu kan seperti seseorang yang hidup dengan pilihan jalan yang lurus/sehat, semua orang juga bisa melakukannya seperti itu kalau mau.
tapi memang pada saat itu karena pembawaan seorang teman yang menceritakan itu dengan sangat persuasif dan mengebu-bebu seolah straight edge telah menjadi sesuatu yang keren untuk di-life style-kan, yah saya sebagai teman akhirnya terbawa vibes-nya juga, seolah-olah memang sudah di-life style-kan pada dirinya itu. Dan sebagai kawan saya seolah antusias dengan sebuah istilah itu yang ia ceritakan. Secerca keinginan pun timbul di dalam hati, oke deh saya juga mau meng aplikasinya pada diri. namun dikarenakan tidak gampang pada saat itu untuk meninggalkan kebiasaan merokok, tidak minum alkohol, apalagi tidak pacaran, karena sebagai standar remaja seperti itu adalah hal yg lumrah/biasa dirutinitaskan. Tapi justru menurutnya merokok adalah jembatan menuju pengunaan narkoba, 'minum' juga adalah jembatan menuju penggunaan narkoba bahkan kriminalitas, dan pacaran adalah jembatan menuju perbuatan seks bebas. jadi menurut dia straight edge adalah sesuatu yang ideal untuk diaplikasikan kedalam kehidupan/gaya hidup remaja/anak-anak muda yang sehat dan positif.
saya mengangguk-angguk aja sambil inget-inget ngeroko masih, minum anggur ginseng di tukang jamu kalo pala lagi puyeng masih itu juga enak loh buat segerin badan untuk besok paginya, dan menjalani aktifitas berpacaran yang sudah berjalan 8 bulan selama kelas 2 SMA, aktifitas penghisapan ganja dan minum-minum vodka juga kerap menjadi sebuah rutinitas yang menyenangkan sebagai seorang remaja. Wadduuuuh susah kayaknya untuk mengilhami dan menjalani gaya hidup straight edge. saya cuma bilang ke dia/Maulana/Naing 'ya itu pilihan seseorang sih, kalo mau yak. dan bagus juga kalau memang bisa ngejalanin itu dan justru sampai bisa memasivkan pengaruh gerakannya'.
Setelah beberapa hari dapat sebuah input yang positif dari seorang kawan, di dalam hati seperti ada dorongan halus ...masa iya nggak bisa sih jadi orang yang hidup sehat/lurus? sebuah tantangan yang patut dicoba kayaknya di kehidupan yang dimana kita dah enjoy/nyaman dengan kebiasaan yang menurut kita itu baik-baik aja yang ternyata itu tidak baik-baik saja, ya seperti ngerokok, nyimeng, minum sampai mabok, dan melakukan aktivitas berpacaran. Namun di dalam pikiran juga seperti ada ajakan... kayaknya emang harus dicoba deh. its ok no smoking, sehari ngeroko sehari nggak, berhenti beli rokok tapi minta punya temen, baru sehabis itu ketahap berenti total, cabut dari lingkaran pertemanan yang toxic doyan nyimeng minum sampai mabok. ya harus diubah main/nongkrongnya sama temen-temen yang baik, rerata hasil riset temen-temen cewek yang baik 80% dan yang cowok 20%, atau fleksibel tetep menghargai temen yang masih ngeroko dan minum dengan nongkrong bareng tapi kita nggak ngeroko dan mabok, tetap ada toleransi, bisa sedikit jadi membatasi bersosialisasi.
dan yang terakhir tidak berpacaran, alasan menyudahi hubungan percintaan antara dua insan lawan jenis itu memang sudah membuat saya yakin yang terbaik adalah sebuah hubungan/ideologi pertemanan saja, untuk kebaikan bersama dan memang mungkin ini sudah jalannya. Visi untuk 'proyek masa depan' sebaiknya bisa dipikirkan ketika nanti telah mencapai proses pendewasaan diri, Mapan secara finansial/berkecukupan serta telah cukup untuk menyelesaikan pendidikan. bergeming. ...pada saat itu yang terpenting adalah saya mencoba untuk memperbaiki diri sendiri dan mencoba senggaknya menjadi seorang straight edge tanpa harus melebeli diri/ menggunakan emblem straight edge, menjalankan sebisanya dan berusaha sebaik mungkin. (Paragraf update 12/08/23)
...waktu perlahan berjalan...dan melihat orang-orang ngerokok, enak kayaknya... ngeliat orang 'minum', enak kayaknya, melihat orang pacaran enak kayaknya. gamang. terus mikir ini kok gw jadi aneh/ nggak bisa banget begini ya.... nggak ngerokok, nggak mabok, nggak punya pacar (mungkin saya terlalu berlebihan merespon sebuah way of life Straight edge), merasakan pertemanan agak menjadi sedikit menyempit, terkadang kalau mau main sama temen lawan jenis malah disangka ada maksud berbeda padahal pengennya ya tulus aja menjalin ideologi pertemanan. Begitu ternyata kayak ada sesuatu yang ganjil/anomali, atau mungkin ada sesuatu yang salah sama diri sendiri yang gak diketahui apa. ya mungkin waktu itu sedikit mikir ngapain berenti ngerokok, 'minum' dan kelas 3 SMA memilih untuk tidak berpacaran...? ya kan bisa aja pacaran yg sehat gitu (yah... sekali lagi mungkin saya pada saat itu terlalu berlebihan merespon straight edge itu sendiri), ngeroko sebatang sehari, minum secukupnya jangan sampai mabuk. Tapi ya sudahlah memang sudah jalan yang saya pilih dan terus mencoba dalam kekonsistenan pada saat itu. ya pada usahanya tetap jalanin aja hidup ini dengan santai dan tetap konsisten.
mungkin bisa jadi kedepannya akan mendapatkan suatu hal dalam hidup yang lebih baik. pada saat
itu ya tetap berfikir positif aja. dan tetep puter kenceng I don't smoke/don't Drink/don't fuck/at least I can fucking think/I can't keep up/can't keep up/can't keep up/out of step with the world........
waktu berjalan perlahan. di perjalanannya ada juga orang yang tetap straight edge, lumayan bikin semangat kalo ketemu yang sesama dan masih konsisten, kalo bisa nongkrong minum susu bareng, minum jahe bareng.
tahun baru 2005 mendaki gunung gede, lumayan banyak berpikir ketika sampai di atas puncak gunung, berpikir dan berpikir, betapa kecil rumah-rumah penduduk kabupaten bogor dan sekitarnya, sejauh mata memandang hanya berpikir dan berpikir, campur aduk tentang fase-fase kehidupan yang telah dilewati, bertanya-tanya seperti apakah kehidupan sebelum lahir/hidup dan kehidupan apa setelah kematian. gamang lagi. tapi diatas gunung gede saya menyempatkan diri berkomitmen untuk tetap konsisten 'menjadi manusia' yang sebagai mana seharusnya manusia. tahun 2006 bertemu komunitas goodlife society yang mana mereka mengusung suatu gaya hidup yang sehat/baik dan tanpa mereka tau apa itu straight edge atau sub genre hardcore. goodlife society terbentuk dari remaja/anak-anak muda se-jabodetabek yang secara organik dipersatukan ide gagasan mereka yang menginginkan tatanan masyarakat yang bisa hidup menjadi orang baik dan hidup menjadi orang sehat. dalam perjalanannya goodlife society telah bertransformasi menjadi sebuah yayasan yang concern pada isu kemanusiaaan, lingkungan, dan pendidikan. Yang dimasa kini telah mengajarkan saya, istri dan anak akan betapa pentingnya berbagi, dan bahwa ‘Sebaik-baik Manusia’ adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain. bisa
jadi kita bukan orang yang berpengaruh. bisa jadi kita berpendidikan rendah,
berekonomi lemah dan tak banyak pengikut serta pengaruh. namun, ketika kita
bisa memberi banyak manfaat bagi orang lain, maka bisa jadi kita termasuk
dalam kelompok sebaik-baik manusia. lakukan apa yang bisa kita lakukan, sekecil apapun suatu hal/usaha/perjuangan yang kita lakukan untuk kebaikan dunia pasti ada pengaruhnya dari apa yang telah kita lakukan itu, seperti kepakan sayap kupu-kupu yang berubah menjadi angin tornado.
...hidup bukan untuk sekedarnya - 'membakar batas zine'
...waktu terus berlalu, nggak sadar sudah taunan... - 'slank'
...mulai terbayang lagi pecah-pecahan cerita melekat... mulai terangkai angan, menyusun beling-beling kenangan - 'koil'
...tea tea and coffee help to start the day -'coxon'
Sebuah informasi dari seorang kawan bernama Maulana/Naing dan album musik Minor threat bisa jadi suatu hal yang turut andil dalam perubahan besar di hidup saya saat masa remaja.
...dan di awal 2023 ini Minor Threat Complete Discography ... sangat lumayan kencang buat mengawali pagi di kantor 08.00wib, dengan secangkir teh hangat di meja kerja.
info seputar di youtube lumayan bagus: buruhurban#1 buruhurban#2 izzyfilm Playlist BNN